Filum Arthropoda

a. Ciri-ciri

Arthropoda merupakan kelompok hewan yang kaki dan tubuhnya beruas-ruas.Tubuhnya terdiri dari bagian kepala, dada, dan perut. Memiliki rangka luar (eksoskeleton) dari zat kitin, yang menyebabkan tubuh Arthropoda kuat dan kaku. Habitatnya di darat, air tawar, maupun di laut. Arthropoda ada yang hidup bebas, ada pula yang parasit pada tumbuhan, hewan atau manusia. Arthropoda merupakan filum terbesar jika dilihat dari jumlah anggotanya, dominan dalam dunia hewan Avertebrata, dan sebagian besar Arthropoda adalah serangga (insekta). Alat pernapasannya bervariasi sesuai dengan habitatnya. Arthropoda darat bernapas dengan trakea atau paru-paru buku, sedangkan yang hidup di air bernapas dengan insang. Jenis kelamin terpisah (gonochoris). Beberapa jenis Arthropoda mengalami parthenogenesis. Alat ekskresinya berupa nefridium yang berpasangan, sistem saraf tangga tali.

b. Klasifikasi

Beberapa kelas Arthropoda ditampilkan berikut ini.

1) Crustacea

Kelas ini sebagian besar anggotanya hidup di air, bernapas dengan insang. Tubuhnya terdiri dari bagian kepala-dada yang bersatu (sefalotorak) dan perut (abdomen). Crustacea eksoskeleton keras, terdiri dari zat kitin yang berlendir.

Pada bagian sefalotorak terdapat lima pasang kaki besar yang berfungsi untuk berjalan (kaki jalan) di mana sepasang kaki pertama berukuran lebih besar disebut keliped. Adapun di bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki berukuran kecil yang berfungsi untuk berenang (kaki renang). Bagian depan sefalotorak terdapat sepasang antena panjang dan sepasang antenule pendek. Crustacea dibedakan menjadi 2, yaitu Entomostraca (mikrocrustacea), misalnya Daphnia sp, Cyclops sp, yang merupakan komponen penting dari zooplankton, dan Malacostraca (makro-crustacea), misalnya Pinnaeus monodon (udang windu), Cancer sp (kepiting), Panulirus sp (lobster).

2) Myriapoda

Hewan yang tergolong kelas Myriapoda memiliki banyak segmen tubuh, dapat mencapai 100 – 200 ruas. Tubuh terdiri dari kepala yang kecil, berada pada ruas pertama, dan perut yang pada tiap ruasnya memiliki sepasang atau dua pasang kaki. Habitatnya di darat, bernapas dengan paru-paru buku. Pada bagian kepala hewan ini terdapat sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Kelas ini terdiri dua, yaitu:

a) Chilopoda

Tubuh Chilopoda agak pipih (gepeng), tiap ruas tubuh terdapat sepasang kaki. Di bagian kepala terdapat sepasang antena panjang dan semacam cakar yang berbisa. Chilopoda merupakan hewan karnivora.

Contohnya Scolopendra sp (kelabang).

b) Diplopoda

Diplopoda tubuh bulat, tiap ruas tubuh terdapat dua pasang kaki. Hewan ini menyukai tempat yang lembap. Bila menemui bahaya membela diri dengan cara menggulung tubuhnya, Diplopoda merupakan herbivora.

Contoh: Spirobolus sp (luwing).

3) Arachnida

Arachnida tubuh terdiri dari bagian kepala-dada yang menyatu (sefalotorak) dan perut (abdomen) yang bulat. Kepala kecil, tanpa antena, terdapat beberapa mata tunggal (oceli). Habitatnya di darat, bernapas dengan paru-paru buku. Mempunyai kaki empat pasang yang terdapat pada sefalotorak. Pada sefalotorak terdapat alat tambahan berupa sepasang kelisera yang beracun dan sepasang palpus.

Pada ujung posterior abdomen, sebelah ventral anus terdapat sutera dan bermuara pada alat serupa pembuluh yang disebut spinneret. Makanannya berupa cairan tubuh hewan lain dan diisap melalui mulut dan esofagus. Jenis kelamin terpisah, fertilisasinya terjadi secara internal. Telur yang telah dibuahi diletakkan dalam kokon-kokon sutera yang dibawa ke mana-mana oleh hewan betina. Contoh: kalajengking, laba-laba.

4) Insecta

Insekta merupakan kelas terbesar dalam Arthropoda, bahkan anggota insekta merupakan bagian terbesar dari filum Animalia. Lebih dari satu juta spesies Insekta hidup di bumi ini. Dari jumlah itu setengahnya telah diuraikan secara tertulis dan diterbitkan.

a) Ciri-ciri

Tubuh insekta terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala (caput), dada (toraks), dan perut (abdomen). Di kepala terdapat bermata tunggal (oceli), mata majemuk (faset), alat-alat mulut, mungkin juga antena. Dada terdiri dari tiga ruas, yaitu protoraks, mesotorak dan metatoraks. Kaki dan sayap terdapat di bagian dada. Insekta memiliki tiga pasang kaki (heksapoda), bersayap sepasang atau dua pasang, meski ada sebagian insekta yang tidak bersayap. Habitat di darat, air tawar (terutama pada stadium muda), dan beberapa jenis hidup di laut. Ukuran tubuhnya mulai dari beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter (insekta terpanjang, Pharmacia serratipes, panjangnya mencapai 26 cm). Tipe mulut insekta bermacam-macam (mengisap, menusuk dan mengisap, menggigit, mengunyah). Bernapas dengan trakea yang bercabang-cabang dan terbuka pada sepasang spirakulum pada sisi-sisi tubuh. Insekta mengalami metamorfosis, baik metamorfosis sempurna maupun tidak sempurna (beberapa golongan serangga tidak mengalami metamorfosis). Mempunyai sistem saraf tangga tali. Peredaran darah terbuka, darah tidak mengandung pigmen darah (hemoglobin) sehingga hanya berfungsi mengedarkan zat makanan saja. Pengangkutan dan peredaran gas pernapasan (O2 dan CO2) pada insekta dilaksanakan oleh sistem trakea.

Berdasarkan metamorfosisnya insekta dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:

  • Ametabola: serangga yang tidak mengalami metamorfosis, misalnya Lepisma sp (kutu buku).
  • Hemimetabola: serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, misalnya capung, belalang. Telur menetas menjadi nimfa (miniatur serangga dewasa) lalu tumbuh menjadi serangga dewasa.
  • Holometabola: serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, misalnya nyamuk, lalat, kupu-kupu. Telur menetas menjadi larva, larva berkembang menjadi pupa (kepompong), akhirnya menjadi serangga dewasa.

b) Klasifikasi

Insecta terdiri dari dua subkelas, yaitu:

  • Apterygota (serangga tidak bersayap). Pembagian segmen tubuh Apterygota meliputi: kepala, dada, dan perut kurang tegas. Umumnya hewan ini tidak mengalami metamorfosis.
  • Pterygota (serangga bersayap). Pembagian segmen tubuh Pterygota meliputi: kepala, dada, dan perut sudah jelas. Mengalami metamorfosis sempurna atau tidak sempurna.

Berikut contoh beberapa ordo dalam kelas Insecta:

1) Subkelas Apterygota

  • Ordo Protura
  • Ordo Thysanura

2) Subkelas Pterygota

  • Ordo Orthoptera
  • Ordo Dermaptera
  • Ordo Isoptera
  • Ordo Anoplura
  • Ordo Homoptera
  • Ordo Hemiptera
  • Ordo Odonata
  • Ordo Neuroptera
  • Ordo Lepidoptera
  • Ordo Diptera
  • Ordo Siphonoptera
  • Ordo Coleoptera
  • Ordo Hymenoptera

c. Peranan Arthropoda

Beberapa hewan yang termasuk Arthropoda berikut ini mempunyai peranan dalam kehidupan manusia.

1) Crustacea

  • Sebagai sumber protein hewani dan bernilai ekonomis tinggi. Contoh: udang, kepiting, lobster.
  • Sebagai sumber makanan ikan, terutama Microcrustacea yang merupakan komponen penting pembentuk zooplankton.

2) Myriapoda

Membantu proses penguraian sampah organik, karena kemampuannya memakan partikel-partikel sampah (detritus) menjadi partikel yang lebih kecil.

Contoh: luwing/lipan.

3) Arachnida

Umumnya Arachnida merugikan, karena:

  • Sebagai ektoparasit pada hewan-hewan ternak. Contoh: caplak
  • Sarangnya menyebabkan rumah menjadi kotor. Contoh: laba-laba

4) Insekta

Insekta terdiri dari spesies yang sangat beragam. Oleh karena itu peranannya dalam kehidupan manusia juga beragam.

a) Menguntungkan

  • Menghasilkan sesuatu yang berguna bagi manusia. Contoh: lebah madu menghasilkan madu, kokon ulat sutera menghasilkan serat sutera.
  • Membantu proses penyerbukan/polinasi tanaman. Contoh: kupu-kupu, lebah.
  • Sebagai musuh alami hama tanaman. Contoh: kepik memakan kutu daun.
  • Membantu proses degradasi sampah organik. Contoh: kumbang kotoran, larvanya membantu degradasi sampah organik berupa kotoran ternak.
  • Sebagai media pengobatan berbagai penyakit.Contoh: lebah hutan (Aphis mellifera) dimanfaatkan sengatnya untuk terapi berbagai macam penyakit, dan telah terbukti dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit, salah satunya adalah teknik Aphiterapi, yaitu terapi menggunakan media lebah.
  • Sumber protein hewani. Contoh: belalang kayu ada yang memanfaatkannya sebagai makanan.

b) Merugikan

  • Sebagai vektor (agen penular) berbagai penyakit. Contoh: nyamuk Anopheles sp, nyamuk Aedes aygepti, nyamuk Culex sp, lalat tsetse, lalat tabanus, dan lalat rumah.
  • Merusak tanaman budidaya. Contoh: ulat/larva Lepidoptera memakan berbagai dedaunan, kumbang kelapa memakan bagian pucuk pohon kelapa, walang sangit mengisap cairan biji padi yang masih muda.

Pos blog ini merupakan hasil alih media dari buku bebas sebar Buku Sekolah Elektronik Biologi untuk Kelas X SMA dan MA oleh Subardi, Nuryani, dan Shidiq Pramono yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009.

0Shares

Muhammad Fadillah Arsa

Kreator Konten Daring dan Programmer. Bloger Bandung. Founder Forum Bloger ID. Saat ini sedang mengenyam pendidikan di Program Studi S1 Teknik Informatika Universitas Padjadjaran. Hubungi saya melalui email [email protected] . Selengkapnya di www.fadillaharsa.id

Mungkin Anda juga menyukai